Tuesday 8 April 2008

Fact sheets about Roy Suryo


Fact sheets about Roy Suryo:

1.Dia BUKAN dosen UGM, yang benar adalah pengajar tamu
di Program D-3
Komunikasi UGM, mengajar fotografi
(itu pun saya duga hanya bbrp semester

saja, skrg saya cek ke sana sdh tidak dipasang ngajar lagi).
Terminologi

dosen tamu ini sangat umum di UGM, terutama di program D-3.

2.Status kepegawaian KRMTRSN adalah
PND/dosen di Institut Seni Indonesia

Jurusan Seni Media Rekam, para koleganya
di sana sudah menganggap dia "tidak

ada" karena dia sangat tidak aktif di ISI. Bahkan
dalam banyak publikasi ia

seakan-akan "menyembunyikan" statusnya sebagai dosen ISI.

3.Ia sempat sekolah di Program S-2 Fakultas Kedokteran UGM
(kalau tidak
salah program ... Promosi Kesehatan).
Tidak pernah menyelesaikan studi S-2

ini. Ia masuk ke S-2 FK UGM hanya gara-gara
sang ayah yang dosen di FK UGM.

Tidak lebih.

4.Sewaktu orang rame-ramenya menyoal masalah Y2K dulu,
ia diminta oleh
Bank BPD DIY untuk membenahi TI di sana,
hasilnya nol-besar. Ternyata ia
hanya bisa berkomentar di media,
tetapi ketika diminta untuk terjun langsung

secara praktek di lapangan hasilnya nol besar.

5.Bila sedang menjadi pembicara seminar,
dia paling sering minta soft
copy kepada pembicara lain,
hingga suatu saat dia mencomotnya untuk "dijual"

ke seminar yang lain. Untuk itu, kepada para pakar yang
kebetulan satu sesi
dengan dia, jangan sekali-sekali memberikan
soft copy materi presentasi Anda

kepada dia, kalau tidak mau kecolongan.

6.Di komunitas fotografer amatir Jogja (HISFA) ia sudah
tidak dianggap
lagi, bahkan sudah terlalu sering diumpat
para anggotanya hanya gara-gara

ucapannya di media yang sering kebablasan.

7.Teman-teman sering menggunjingkan dia sebagai
orang yang "menyibukkan
diri", ia orang yang sangat hiperaktif
mengirim press release, maklumlah

karena tidak ada kesibukan lain.
Katanya: bagi Roy membuat press release

yang sensasional lebih mudah daripada membuat anak, hehehehe.
Ia sudah
menikah hampir 10 tahun, belum punya anak juga,
hehehehe.


1.Selama ini ia selalu bilang "sedang dalam proses
mengaktifkan kembali
account email [EMAIL PROTECTED]".
Saya berani taruhan, sampai kapan pun account

email itu tidak pernah bisa aktif lagi. Kira2 tahun 1991-an,
Tim IT PAU UGM
membangun PUSKOM UGM.
Waktu itu orang yang melek internet masih sangat

terbatas, maka dicarilah mahasiswa atau alumni yang
punya perhatian besar
memajukan internet di UGM
(saya ingat persis waktu itu masih era Trumpet
Winshock, dan
software2 kuno yang lain).
Salah satu yang diundang adalah
KRMTRS itu.
Waktu itu para aktivis diberikan account email dengan domain

ugm.ac.id. Nah, karena itu orang yang memiliki
account ugm.ac.id tidak identik
dengan "orang dalam" di UGM.
Siapapun (asal aktivis) waktu itu bisa dibikinkan.

Beberapa waktu kemudian, setelah Puskom UGM dikepalai oleh
Dr. Ahmad
Djunaidi, beliau mengambil kebijakan
bahwa hanya "orang dalam" saja yang berhak

menggunakan email ugm.ac.id., selain itu, bagi orang yang
unit kerjanya di ugm
sudah punya sub domain,
maka account harus menyesuaikan. Akibat dari policy

ini sangat jelas, bahwa orang-orang di luar UGM tidak lagi diperbolehkan
menggunakan alamat email UGM, terang saja pembersihan inilah yang
menggusur KRMTRS dari accountugm.ac.id. Kata PakDjunaidi, selama itu
sudah diindikasikan penggunaan email UGM yang tidak tepat, di mana
banyak terjadi penyalahgunaan,
maka dilakukan penertiban. UGM sering mendapat komplain,
pertanyaan,
klarifikasi, atau apapun tentang seseorang yang
menggunakan nama besar UGM untuk tujuan2
tertentu.

2.KRMTRS memang pernah mendaftarkan diri untuk
menjadi dosen Fisipol UGM.
Kejadian ini kira-kira tahun 1991.
Waktu itu Rektor UGM adalah Prof. Moch.
Adnan, dan
Dekan Fisipol (kalau tidak salah) masih Prof. Ichlasul Amal.

Menurut teman-teman saya di Fisipol,
salah satu kegagalan KRMTRS adalah

karena indeks prestasi (IP) yang tidak memenuhi syarat
untuk jd dosen UGM,

hehehehe. Ini faktual !!
Dalam rangka memenuhi keinginan menjadi PNS,
maka

mendaftarlah ia menjadi PNS di ISI yang waktu itu baru saja
membuka program

studi Seni Media Rekam. Masuklah ia ke sana.

0 comments: